Grafologi adalah ilmu tang mempelajari tentang tulisan tangan. Istilah
grafologi pertama kali digunakan oleh seorang
Perancis bernama
Michon pada tahun
1875. Kata grafologi berasal dari
bahasa Yunani, yaitu:
grapho yang berarti
saya menulis dan
logos yang berarti
ilmu.
Tujuan dari grafologi adalah mengungkapkan karakter dan kepribadian
seseorang melalui tulisannya. Kepribadian yang dimaksud termasuk
kekuatan diri, kelemahan, dan kelebihannya. Hal ini didasarkan bahwa
tulisan tangan muncul dari alam bawah sadar, maka ia memberikan
informasi yang sangat berharga untuk menginterpretasikan karakter
seseorang.
Manusia sulit berpura-pura soal "jerohannya". Ada beragam jejak yang
bisa dibaca orang tentang kepribadiannya. Bahkan orientasi seksual pun
terpampang jelas melalui beberapa anggota badan. Salah satu tanda untuk
menguak hal itu adalah tulisan tangan.
Ya, tulisan tangan yang sudah jarang kita lakukan seiring maraknya
layanan pesan singkat dan surat elektronik itu bisa menjadi pintu
gerbang buat mengorek kepribadian dan karakter kita. "Tak bisa disangkal
lagi bahwa tulisan tangan seseorang itu khas. Karakteristik bentuknya
tidak bisa benar-benar ditiru oleh orang lain," tulis Camillo Baldi
dalam bukunya A Method to Recognize the Nature and Quality of a Writer.
Buku ini diterbitkan tahun 1622 dan diyakini menjadi buku pertama yang
menganalisis tulisan tangan. Camillo sendiri adalah dokter dan filsuf
dari Italia serta guru besar di Universitas Bologna.
Tulisan
tangan memang bukan hasil karya tangan semata. Ada yang menyatakan bahwa
tulisan tangan seharusnya disebut dengan tulisan otak sebab perintah
gerak yang membuat tulisan berasal dari otak, bukan dari tangan.
"Makanya tidak aneh jika ada orang yang bisa menulis menggunakan kaki,"
kata Achsinfina H.S.,CHA, grafolog yang berpraktik di kawasan Bintaro.
Menurut
Sinta, begitu Achsinfina H.S.,CHA dipanggil, karakter seseorang
merupakan rangsangan dari lingkungan sejak kecil hingga besar. Bentuk
atau ukuran huruf seseorang bisa saja berubah, tapi gerakan spontan saat
anak-anak membuat "tulisan cakar ayamnya" akan tetap terlihat.
90% lebih akurat
Untuk
bisa dianalisis tentu saja kita harus menyerahkan hasil tulisan tangan
kita. Sinta mensyaratkan minimal kita membuat 15 baris tulisan. "Tiga
baris sih sebenarnya oke-oke saja," kata wanita yang memperoleh
Certificate Handwriting Analysis dari negeri Paman Sam ini. Tulisan tadi
harus digoreskan di atas kertas HVS berbobot sekitar 80 g tanpa garis.
Mengapa polos? Baseline atau kerataan tulisan ternyata termasuk faktor yang dinilai.
Tidak
ada ketentuan harus menulis apa. Bukan cerita yang dinilai. Juga tidak
perlu mengerahkan ingatan bagaimana membuat tulisan halus. Grafologi
tidak melihat apakah tulisan Anda cantik atau berantakan. Cuma, untuk
alat tulisnya harus menggunakan bolpoin standar. Lebih bagus warna
hitam. Alat tulis seperti boxy atau pulpen, menurut Sinta, dapat membuat
analisis bias sebab kuat lemah tekanan tulisan tidak terbaca.
Cukup
itu saja dan tunggu "ocehan" Sinta soal watak Anda. Jangan marah atau
tersinggung ketika Anda baru menyadari ada sifat negatif yang ngendon di tubuh Anda. Mungkin Anda bingung. Kok hampir semuanya cocok ya? Intisari sendiri hanya mengiya-iyakan saja sambil tersipu-sipu ketika coretan-coretan hasil wawancara "dibaca" Sinta.
Ada
beberapa karakter dan goresan yang bisa digunakan untuk mengintip
karakter seseorang. "Misalnya huruf o, i, atau t," kata Sinta.
Perhatikan huruf "o" yang Anda buat. Jika tidak menutup sempurna
pertanda Anda cenderung berbohong. Huruf "o" juga menguak seseorang
apakah ia teliti atau tidak. Dari penulisan huruf "i" bisa ketahuan
apakah seseorang peduli pada detail atau tidak. Sementara huruf "t" akan
memberikan pembacaan soal kepercayaan diri. Tentu saja analisis tidak
hanya melihat satu huruf saja. Aspek lain pun akan mempengaruhi
penilaian karakter seseorang.
Besar kecil huruf (yang diukur
menggunakan penggaris), fluktuasi tulisan (makanya, Sinta menyuruh kita
menulis di kertas tanpa garis), kecondongan tulisan (apakah miring ke
kanan, tegak, atau miring ke kiri), serta lebar tulisan merupakan
beberapa aspek yang turut berperan dalam penilaian. Dari kecondongan
tulisan, bisa diteropong kehidupan sosialnya. "Jika tulisannya miring ke
kanan maka penulisnya memiliki kehidupan sosial yang bagus. Miring ke
kiri, cenderung melihat diri sendiri sebagaicenter," kata Sinta yang mendalami grafologi karena keisengannya ini.
Sebenarnya,
semua orang bisa mempelajari grafologi ini. Tidak ada kualifikasi
khusus untuk menjadi grafolog. Hanya kemampuan untuk disiplin saja
modalnya. Soal keakuratan penilaian, Sinta menyatakan bahwa di atas 90%
analisisnya sesuai dengan karakter ternilai.
Tak jadi cerai
Hasil
analisis tulisan tangan bisa digunakan di segala aktivitas manusia dan
bermacam interaksi. Mulai dari mencari karyawan yang tepat sampai
menemukan pelaku kejahatan. Bahkan bisa digunakan sebagai terapi yang
dikenal dengan graphotherapy. Pada anak, terapi grafologi ini bisa digunakan untuk meminimalkan sifat negatif, dan memaksimalkan sisi positifnya.
Berkaitan
dengan kriminalitas, Sinta pernah menangani kasus pencurian ponsel di
sebuah sekolah. Ya bermodalkan dari tulisan tangan orang-orang yang
dicurigai. "Polri juga memiliki grafolog kok!" kata Sinta yang baru tahu
hal itu ketika ia didatangi polisi yang juga grafolog. Dalam dunia
kriminalitas, tulisan tangan bisa menjadi kunci menguak kejahatan selain
DNA dan sidik jari.
Dulu sewaktu masih bekerja dan ia melihat
surat lamaran di meja temannya, Sinta pasti berkomentar soal kepribadian
pelamar. Temannya tak percaya. Akhirnya pelamar tersebut dipanggil dan
apa yang disampaikan Sinta sesuai dengan gambaran pelamar. "Saya sampai
dibilang dukun," kata Sinta yang pernah bekerja di sebuah maskapai
penerbangan dan perusahaan perminyakan ini.
Betapa cairnya fungsi
grafologi ini bisa dilihat dari klien-klien yang sudah ditangani Sinta.
Mulai dari anak-anak sampai lanjut usia. "Ada bapak-bapak berusia 75
tahun yang datang ke saya. Ia anggota FAO PBB. Bertanya apa saja yang
bisa diperbaiki dari dirinya." Sinta pun pernah diminta untuk membantu
kliennya mencari pengasuh anak yang cocok. Bahkan lulusan Komunikasi
Massa UI ini pernah diminta membantu dalam kasus gugat cerai.
Lewat
tulisan tangan pula Sinta pernah mendamaikan sepasang suami istri yang
hampir bercerai. Padahal pasangan itu termasuk keluarga berpendidikan.
Dua-duanya bergelar doktor. Namun karena karakter keduanya bertentangan,
maka bahtera keluarga pasangan itu terombang-ambing. Akhirnya, melalui
analisis tulisan tangan pasangan itu bisa menerima kekurangan dan
kelebihan masing-masing.
Kepada harian Republika, Sinta
mengakui bahwa banyak klien yang datang kepadanya untuk tujuan
menganalisis diri sendiri. "Untuk menggali potensi diri dan kemampuan,"
kata Sinta. Dengan mengetahui potensi dan kemampuan, orang tersebut
dapat mengetahui karakter diri yang sesungguhnya. Menurut Sinta, di
beberapa perusahaan asing di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat,
grafologi sudah dilibatkan dalam menyeleksi dan promosi karyawan. "Di
Indonesia sudah ada, tapi tidak banyak."
Sinta juga kedatangan
banyak anak yang autis. "Kemampuan verbal anak autis memang kurang. Nah,
melalui grafologi ini karakter si anak bisa diungkap sejelas-jelasnya.
Orang tua bisa mengetahui karakter-karakter yang tidak diketahui," kata
Sinta. Dengan begitu, orangtua jadi tahu bagaimana cara memperlakukan si
anak.
Permasalahan anak-anak memang paling banyak
dikonsultasikan ke Sinta. Bahkan ada yang berasal dari luar kota. Ada
juga orangtua yang sudah tahu karakter anaknya, namun minta bantuan
Sinta untuk memastikannya. Ketika Intisari mau pamit, Sinta
bahkan bercerita bahwa ada kliennya yang sudah mau masuk SMA tapi
memakai kaus kaki saja masih dibantu. Asal tahu saja, untuk menemui
Sinta di ruangan berukuran 2,5 x 4 meter per segi itu tamu harus
mencopot alas kaki.
Meningkatkan konsentrasi
Jika
diperlukan, Sinta tak jarang menyarankan kliennya, terutama anak-anak,
untuk melakukan terapi. Banyak anak masa sekarang, terutama yang hidup
di kota-kota besar, mengalami masalah seperti tidak mau belajar,
cenderung cuek dengan lingkungan, pemarah, pemalu, atau hiperaktif.
Dengan menjalani terapi yang terdiri atas empat sesi, anak-anak mulai
"dibentuk" ke arah yang positif.
Pengalaman dua ibu berikut -
Indah dan Lina - bisa memberi gambaran betapa terapi grafologi membantu
mengatasi masalah anak mereka. Indah, ibu dari Jihad Alvaro Sukmaputra,
merasa heran ketika ia sering menerima komplain dari guru anaknya. "Saya
merasa Avo - panggilan sang anak - itu pintar. Tapi kenapa kok nilai
pelajarannya jeblok?" kata Indah.
Indah lalu membawa siswa kelas 3
SD An-Nisaa Bintaro ini ke ruang praktik Sinta pada Oktober 2007. Indah
mengetahui keberadaan Sinta melalui media massa. Setelah dianalisis,
ternyata Avo memiliki motivasi yang rendah. Sebelumnya, Indah sudah
melihat bahwa daya konsentrasi Avo kurang. "Ia juga cuek. Kalau ada PR
sering tidak dikerjakan. Sepertinya ia menganggap bahwa itu bukan
tanggung jawabnya," kata Indah.
Meski memiliki motivasi rendah,
dari analisis tulisan tangan Avo punya kelebihan di bidang imajinasi.
"Kreativitasnya tinggi," ujar Indah. Setelah hasil tulisan Avo
dianalisis, Sinta menawarkan Avo untuk diterapi. Terapi yang terdiri
atas empat sesi itu pun dijalani Avo untuk meningkatkan daya
konsentrasinya. Tulisan tangan bisa dibentuk untuk mengubah hal-hal yang
kurang pada seseorang. "Memang, untuk itu Avo harus menulis tiap hari.
Karena saya bekerja, saya hanya mengecek lewat telepon saja."
Hasilnya?
"Sudah tampak perubahannya. Motivasi sudah meningkat. Nilai pelajaran
sudah membaik. Begitu juga konsentrasinya sudah meningkat. Lebih baik
dibandingkan dengan sebelumnya."
Pengalaman Lina mirip dengan
Indah. M. Rizky Febriansyah, sang anak yang duduk di kelas 6 Sekolah
Dasar, juga memiliki konsentrasi yang kurang. "Tulisannya enggak bagus.
Berantakan," kata Lina. Ia lalu membawa Kiki, begitu Rizky dipanggil, ke
Sinta untuk dianalisis. "Saya tahu Ibu Sinta dari sebuah tayangan di
televisi."
Setelah dianalisis, akhirnya Kiki mengikuti terapi
grafologi. Perubahan mulai terjadi pada bulan kedua dan ketiga. "Meski
terkadang masih harus diingatkan soal tulisannya," tutup Lina. Yah,
namanya juga masih anak-anak. Yang jelas sudah ada perubahan
Ukuran Tulisan
Ukuran Tulisan Besar: Orang Ini Cenderung Senang
Diperhatikan Banyak Orang, Selalu Ingin Didengarkan Dan Tampil Di Depan,
Juga Gemar Berpikir Yang Muluk-Muluk. Berdarah PanasDan Tak Suka
Berpangku Tangan.
Ukuran Tulisan Sedang: Orang Yang Tulisannya Sedang Adalah Orang Yang Simpel,Praktis. Netral Dan Tenang.
Ukuran Tulisan Kecil: Orang Bertulisan Kecil
Cenderung Tidak Suka Diperhatikan Banyak Orang, Cenderung Lebih Pendiam
Dan Mandiri, Lebih Memperhatikan Hal-Hal Detail.
Tekanan
Tekanan Yang Kuat: Orang
Yang Tekanan Tulisannya Kuat Sehingga Menyebabkan Bekas Di Balik
Kertasnya Emosionalnya Tinggi, Mendalami Perasaan Baik Bahagia Maupun
Sedih. Mempunyai Keinginan Yang Kuat. Ia Juga Bertekad Bulat.
Tekanan Yang Ringan: Orang
Dengan Tekanan Ringan Tandanya Ia Memiliki Karakteristik Yang Santai Dan
Tenang, Toleransi Tinggi. Tapi Susah Mengambil Keputusan. Dan Mudah
Terpengaruh. Tidak Menyukai Kekerasan, Suara-Suara Bising, Dan Sinar
Yang Terlalu Terang.
Semakin Kuat Tekanannya, Semakin Besar Juga Emosional Orang Tersebut.
Kemiringan
Miring Ke Kanan: Orang
Tulisan Miring Ke Kanan Cenderung Ekspresif, Juga Emosional. Ia Suka
Bergaul Dengan Orang-Orang, Ramah Dan Lebih Terbuka. Aktif, Menyukai
Tantangan, Dan Selalu Bergerak. (Ekstrovert)
Tegak Lurus: Orang Dengan
Tulisan Tegak Lurus Cenderung Tenang, Dapat Mengendalikan Dan Menahan
Diri, Juga Tidak Emosional Dalam Menghadapi Masalah, Juga Dapat
Mengandalkan Diri Sendiri. Ia Adalah Orang Yang Netral. Berpikiran
Jernih.
Miring Ke Kiri: Orang Yang
Tulisannya Miring Ke Kiri Ini Cenderung Menyimpan Emosinya, Juga
LebihSuka Menutup Diri, Lebih Protektif Dan Juga Berpikiran Logis. Anda
Tidak Terlalu Suka Keluar Dan Menghadapi Dunia. (Introvert)
Miring Ke Segala Arah: Orang
Yang Tulisannya Miring Kemana-Mana Ini Adalah Orang Yang Tidak
Konsisten, Susah Diramalkan. Juga Belum Menentukan Tujuan Hidup.
Sambung
Tulisan Sambung: Orang Yang
Tulisannya Sambung Cenderung Menyukai Aturan, Juga Logika. Suka
Bersosialisai, Pandai Memahami Hubungan Dan Bagaimana Segala Hal Saling
Berhubungan. Ia Juga Suka Bertemu Dengan Orang Banyak, Dan Suka
Berbicara.
Tulisan Setengah Sambung: Orang
Bertulisan Setengah Sambung Setengah Lepas Ini Cenderung Memiliki Sifat
Yang Pemalu, Ia Juga Seorang Idealis Yang Agak Sulit Menjalin Hubungan.
Tulisan Tidak Sambung: Orang
Dengan Tulisan Yang Tidak Sambung Cenderung Cerdas Dan Seksama. Ia Juga
Suka Berkonsentrasi, Berpikir Sebelum Bertindak. Ia Orang Yang Detail
Serta Memiliki Ide-Ide Yang Original.
Jarak Antar Tulisan
Tulisan Dempet-Dempet: Orang Yang Tulisannya Dempet-Dempet Ini Gemar Sekali Bergaul Dan Berkumpul Dengan Orang-Orang Banyak.
Tulisan Renggang-Renggang: Orang
Dengan Tulisan Yang Renggang-Renggang Cenderung Membutuhkan Ruangan,
Tidak Berpikiran Yang Aneh-Aneh, Terkadang Ia Merasa Tersingkirkan.
Tidak Terlalu Mudah Berkumpul Dengan Orang-Orang.
Arah Tulisan
Tulisan Ke Atas: Orang Yang Tulisannya Miring Ke
Atas Cenderung Memiliki Sifat Yang Optimis. Yakin Pada Hal Yang Ingin Ia
Capai. Ia Orang Yang Energik Juga Tegas.
Tulisan Tetap Lurus: Orang Ini Adalah Orang Yang Cenderung Perfeksionis, Dan Juga Agak Sulit Bergaul.
Tulisan Ke Bawah: Orang Dengan Tulisan Miring Ke
Bawah Tandanya Ia Lelah Atau Sedih Karena Suatu Hal. Hatinya Sedang
Dilanda Masalah Atau Galau. Ia Adalah Orang Yang Tertekan. Kemungkinan
Ia Adalah Orang Yang Menutup Diri.
Bentuk-Bentuk Huruf
Bulat-Bulat Melingkar: Orang Dengan Tulisan Bulat-Bulat Ini Tandanya Ia Adalah Orang Yang Mudah Bergaul, Easygoing Dan Alami.
Tajam-Tajam: Orang Yang Tulisannya Tajam-Tajam Sudutnya Itu Cenderung Agresif, Dan Juga To The Point. Energinya Juga Kuat.
Kotak-Kotak: Orang Yang Bertulisan Kotak-Kotak Ini Cenderung Berpikir Realistis, Ia Juga Praktek Berdasarkan Pengalaman.
Coret-Coret Abstrak: Orang Yang Memiliki Tulisan
Coretan Abstrak Yang Tidak Beraturan ini Cenderung Memiliki Karakter
Artistik, Ia Juga Tidak Memikiki Standar.
Huruf-Huruf
Huruf “O”: Huruf O Dengan LingkaranYang Kecil Menandakan Ia Memiliki Rahasia Tersendiri.
Huruf O Yang Mengarah Ke Kanan Menandakan Adanya Sebuah Kebohongan.
Huruf “T”: Huruf T Yang Unik Dan Tidak Biasa Menandakan Ia Adalah Orang Yang Kreatif.
Letak Palang – Pada ‘t ‘:
- Kiri: Seorang Yang Berkepribadian Waspada, Tidak Mudah Mempercayai Orang.
- Kanan: Seorang Berkepribadian Handal, Juga Teliti. Memiliki Sikap Pemimpin.
- Tengah: Seorang Yang Berkepribadian Kurang Orisinil, Sangat Bertanggung Jawab.
Huruf “I”: Huruf ‘i’ Dengan Titik Menandakan Anda Orang Yang Kreatif.
contoh:
dikutip dari berbagai sumber